Mutter Museum merupakan bagian dari sebuah organisasi profesi
kedokteran tertua di Amerika Serikat, The College of Physicians of
Philadelphia, yang berdiri pada tahun 1787. Museum ini bermula dari
sekumpulan koleksi milik Dokter Thomas Dent Mutter yang disumbangkan
pada The College of Physicians of Philadelphia beserta sekian puluh ribu
dollar. Harapan Dokter Mutter adalah koleksinya dan juga beserta uang
yang dia sumbangkan, bisa dikembangkan supaya bisa dinikmati dan
diketahui umum. Sejak tahun 1909, Mutter Museum mendiami gedung yang
sekarang menjadi pusat The College of Physicians of Philadelphia di 19
South 22nd Street. Koleksi Mutter Museum bertambah seiring waktu dan
berkembang karena sumbangan dari para dokter lainnya, seperti Dokter
Chevalier Jackson (ahli tenggorokan) dan Dokter Joseph Hyrtl (ahli
anatomi).
Ruangan dimana koleksi permanen Mutter Museum berada, terletak di
ruangan berikutnya sesudah lobby museum. Sebuah lemari kaca setinggi
kira-kira 2,5 meter berada di sisi kiri pintu masuk menuju ruangan
koleksi permanen museum. Isi lemari itu adalah hubungan dari beberapa
cerita anak karya Grimms bersaudara dengan kenyataan fisik kalau apa
yang diceritakan terjadi sesungguhnya. Misalkan cerita tentang saudara
tiri Cinderella yang memotong jempol kakinya supaya bisa memakai sepatu
kacanya, digambarkan lewat sebuah tulang kaki yang tidak ada bagian
jempolnya. Penggambaran detail dari cerita Grimms bersaudara lewat
anatomi tubuh itu ternyata sangat menyeramkan, dan cerita mereka
ironisnya, untuk anak-anak.
Selain itu, di Mutter Museum terdapat pameran mengenai bagian-bagian
tubuh korban Civil War (perang saudara) yang terjadi di Pennsylvania.
Bagian-bagian tersebut seperti tulang-belulang dari kaki, lengan,
punggung atau tengkorak yang terkena peluru senapan atau pecahan meriam.
Melihat dari dekat tulang-tulang tersebut menceritakan bagaimana
parahnya perang saudara yang terjadi di Amerika antara pihak Utara dan
Selatan. Terdapat pula, alat-alat yang digunakan para dokter dan perawat
untuk mengobati dan berusaha menyembuhkan para korban perang. Pameran
mengenai korban Civil War itu juga mengetengahkan seorang penulis dan
pujangga, Walt Whitman, yang menjadi saksi perang. Whitman menggambarkan
keadaan beberapa korban perang yang sekarat dan rindu kampung halaman.
Beberapa benda peninggalan prajurit perang terlihat dipajang dalam
kotak-kotak kaca, antara lain: surat pribadi, termos, semir sepatu,
lentera, sepatu, photo keluarga yang ditinggalkan, dll. Sedih sekali
melihat ini semua, karena kebanyakkan korban perang saudara ini masih
remaja usianya dan mereka meninggal dalam keadaan yang memilukan.
Koleksi lain yang tidak kalah menariknya di museum ini adalah sebuah
mummy dari seorang wanita yang ditemukan di sebuah rumah di
Philadelphia. Mummy ini diberi nama “the soap lady”, disebabkan tempat
dimana jenazah wanita tersebut dikuburkan, memiliki kandungan senyawa
kimia yang kemudian membuat tubuh wanita itu seakan diselimuti lemak.
Kemudian ada pula koleksi berbagai keunikan dan kelainan pada tubuh
manusia seperti tanduk yang tumbuh dari kepala seorang wanita, atau
beberapa specimen seperti cyst yang sampai seberat 31kg dari rahim
seorang wanita, atau usus besar seseorang yang mencapai panjang 2,7m dan
membesar karena orangnya mengalami susah buang air besar sampai sebulan
lamanya.
Beberapa hal menarik lain seperti wujud dari kembar siam, Chang dan
Eng, yang pernah populer di Amerika karena mereka ikutan sirkus lalu
menjadi celebrity dan merupakan satu dari kembar siam yang usianya
panjang. Selain itu ada beberapa specimen basah dari janin-janin yang
kembar siam yang sebagian mengerikan dilihatnya, juga ada specimen dari
bagian tubuh manusia yang kena penyakit tertentu, dll. Di beberapa
specimen, saya bercerita ada anak-anak kalau saya pernah mengalami
penyakit itu, seperti typhus. Kebetulan salah satu specimennya berupa
sel dari orang yang menderita typhus dan potongan kaki bagian bawah
penderita typhus. Anak-anak memandang saya antara kagum dan horror,
mamanya pernah jadi korban penyakit berbahaya.
Mutter Museum sungguh membuka wawasan kami dan decak kagum selain
kernyitan dahi atau membuat meringis. Saat kami berdiri mengagumi
sebanyak 139 tengkorak manusia koleksi Dokter Joseph Hyrtl, kami sampai
tertawa geli karena penguraian identitas dari masing-masing orang yang
tengkoraknya dipajang. Misalkan seperti: tengkorak A, perampok, dari
wilayah X di Eropa, tengkorak B, idiot, dari wilayah Mediterania, dll.
Anak-anak benar-benar terhibur di bagian tengkorak ini sampai mereka
tertawa tak habis-habisnya. Satu specimen yang kami cari adalah contoh
potongan otak Albert Einstein. Pengalaman kami mengunjungi Mutter Museum
benar-benar berkesan secara emosional dan intelektual. Jadi kalau
berkunjung ke Philadelphia, datanglah ke Mutter Museum dan buka wawasan
selebar-lebarnya.
Mutter Museum merupakan bagian dari sebuah organisasi profesi kedokteran tertua di Amerika Serikat, The College of Physicians of Philadelphia,
ReplyDeleteadu ayam bangkok